Tuesday, December 24, 2013

I AM WHAT I AM

Gue mau buang unek-unek gue dulu yah
Gue baru mengetahui kalau teman-teman gue nggak suka dengan perilaku gue selama ini
Mereka menganggap gue terlalu mempermasalahkan hal-hal kecil, tidak melihat situasi, egois dan hanya mau didengar
Gue terima semua amarah mereka, biar aja itu bikin mereka lega, uda numpahin semuanya ke gue, tapi itu nggak akan merubah gue
Memang salah kalau gue ingin menjadi orang yang dominan?
Memang salah kalau gue ingin semua perfect? diluar ketidaksempurnaan gue?
Terus? Gue harus mengikuti alur pemberontakan kalian? Gue harus merubah seluruh sifat gue untuk mendapat simpati kalian?
Kenapa hanya dengan kalian saja gue bermasalah? Yang lain tidak? Bahkan dengan teman-teman kuliah gue yang hidupnya lebih lurus,mereka tidak berusaha merubah gue?
Kalau memang kalian tidak suka dengan perilaku gue, ya sudah, untuk apa pertemanan diterusin, kalian kan lebih baik memiliki teman-teman yang tidak membuat kalian pusing, tidak sakit hati, kalau hal itu terjadi jika berteman dengan gue, lebih baik tidak usah diteruskan
Kalau gue masih cinta dengan apa yang gue lakuin, terus kalian mau apa???
Tapi gue belom tahu langkah-langkah apa yang gue lakuin untuk menjauh dari mereka
Semoga dengan kesibukan gue, gue bisa menjauhkan diri dari mereka

Gue nggak suka kalau ada orang yang mau merubah gue seutuhnya, gila kali yah? mending kalian melahirkan Alisa Karla yang baru yang bisa kalian bentuk sendiri dengan sifat-sifat yang kalian mau

Gue berubah untuk hal-hal yang perlu gue rubah, bukan karena kalian!!!
Nggak peduli gue dibilang egois, daripada gue nggak punya pendirian dan hanya mengikuti kemauan orang lain?

Wednesday, November 27, 2013

3.0 is my new number

Today..again is my birthday
eitsss nyampe juga angka 30,wow 30 taon gue sekarang yak?
cepet bgt waktu uda berjalan
hhmmm wish gue apa yah?
most important sih ucap syukur sama Tuhan Yesus yang kasihNya dan pemeliharaanNya buat gue selalu indah dan nggak habis-habisnya
padahal gue masih bebal,banyak dosa,tetapi DIA selalu sayang sama gue.
terima kasih Tuhan Yesus
wish gue sekarang ini sih nggak muluk-muluk lah, semoga diberi ketahanan dan hikmat dalam bekerja, bisa selalu setia melayani Tuhan tanpa jenuh jenuh
untuk hubungan gue dengan pasangan,tetap berserah dan mohon diberikan petunjuk dan hikmat,apakah dia adalah pilihan Tuhan dan pasangan hidup yang tepat untuk gue, semoga doa ini dapat diberikan jawaban oleh Tuhan
Tapi ada nggak enaknya nih, ultah di tgl2 tua begini, jadinya kaga bisa traktir temen en keluarga euy...traktirnya indent nunggu gajian,hahahahaha
Untung n bersyukur gue punya byk teman-teman yang mengingat ultah gue en ada yang memberikan kue sbg hadiah, well at least ada yang bisa dibagi-bagi ke temen-temen...
ada cerita sedikit
semalam,sehari sebelum ultah gue, gue malah berantem dgn pacar gue, mengenai hal yang sama, emosi gue uda memuncak dengan kelakuan dia, setiap gue marah2 baru deh dia nurut,tapi cuma bertahan bbrp hari terus keulang lagi, bikin emosi banget deh
Dan akhirnya gue marah besar sama dia dan sampai hari ini gue tetep ngak mau ngomong ke dia
Nggak tahu mau gimana nasibnya en gue nggak peduli
This is my day, I dont wanna anyone to ruin it

Happy birthday to me... *wink wink

Tuesday, July 16, 2013

Cukup 1 tahun 10 bulan

Well..
Akhirnya aku memutuskan untuk "lulus" dari company yang selama 1 tahun 10 bulan
Banyak yang menanyakan alasan mengapa aku resign, banyak yang berspekulasi (berasa artis,hehehe)
Sebenarnya aku resign krn sudah tidak cocok dgn sistem yang ada di company tsb, jadi walaupun dimutasi ke Jakarta lagi, aku tidak berminat.
Selain itu aku juga tidak tahan hidup sendiri, berjauhan dengan kekasih yang ada di Jakarta (entah kalau sebaliknya?)
Harinya semakin dekat, 2 Agustus 2013 menjadi hari terakhir aku bekerja disana
Puji Tuhan aku sudah mendapatkan pekerjaan baru di Jakarta, walaupun aku harus menganggur 1 bulan dulu
Aku mendapat posisi yang berbeda dari pekerjaan sebelumnya,aku belum tahu seberapa menegangkannya pekerjaanku nanti
hingga saat itu tiba, aku bingung mau ngapain yah nanti? kalau ga ada kerjaan tuh bisa bikin bete yak....

itu dulu yah, nanti lanjut lagi

Saturday, July 06, 2013

Ujian Tuhan

Dalam hidup itu memang kita harus menjalani pahit,manis, ampe perasaan n pengalaman yang campur aduk. Hal ini sedang seringkali gue alamin.

Beberapa hari yang lalu gue mendapat tawaran dari 2 perusahaan,dgn posisi,lokasi, dan jenis usaha yang berbeda. Satu perusahaan mining dimana teman gue adalah HRD nya dan satu lagi perusahaan farmasi dimana mantan boss gue adalah manager HRD nya. Perusahaan pertama meminta gue untuk menjawab segera tawaran mereka. Awalnya gue mengiyakan karena lokasi kerja lebih terjangkau,dengan posisi yang tidak berbeda jauh dgn yg gue kerjakan sekarang.

Gue menanyakan ke orang-orang terdekat,karena gue sendiri sempat bingung dengan pilihan yang ada. Orang terdekat gue menyarankan utk menggumulkan terlebih dahulu dan bertanya kepada Tuhan agar diberikan hikmat untuk mampu mengambil keputusan. Tetapi karena dituntut untuk memberikan jawaban secepatnya, yang gue lakukan memang berdoa dan memohon hikmat kepada Tuhan, kemudian gue tetap memutuskan untuk memilih mining company tersebut. Keputusan itu gue merasa memang dikarenakan keinginan gue pribadi. Setelah gue mengambil keputusan itu pun, gue tidak menanyakan ulang kepada Tuhan ataupun mengucap syukur karena diberikan keberanian untuk memutuskan perusahaan mana yang gue pilih.

Memang kita tidak boleh mengandalkan akal dan keputusan sendiri, hal ini yang berakibat dalam kehidupan gue. Selang seminggu setelah gue memilih company dan mengajukan resign, ternyata company tersebut tidak jadi melanjutkan proses rekrutmen thd gue. Apa yang bisa gue lakukan ? Semua percuma, padahal gue sudah mengajukan resign, marah-marah?? Tidak memberikan kedamaian juga buat gue. Yang gue lakukan adalah memohon ampun kepada Tuhan karena gue tidak mengandalkan Tuhan dalam keputusan penting dalam hidup gue.
Gue menangis memohon ampun kepada Tuhan dan memohon pertolonganNya karena literally gue tidak memiliki pekerjaan lagi. Gue juga curhat ke pacar mengenai hal ini, dan beruntungnya gue memiliki dia yang juga turut menguatkan gue serta menyadarkan betapa langkah awal dulu yang gue ambil adalah langkah yang salah. Dia menganjurkan kepada gue untuk berserah kepada Tuhan, mengadu kepada Tuhan,memohon campur tanganNya agar diberikan jalan keluar, yang paling penting jangan berpikiran negatif terus menerus dan optimis bahwa Tuhan akan berikan jalan terbaik.

Akhirnya gue menghubungi kembali mantan boss gue,awalnya sekedar curhat dan ternyata puji Tuhan, beliau masih membutuhkan gue di posisi yang dia awalnya tawarkan, meskipun gue harus tetap join di bulan September, tetapi puji Tuhan setidaknya gue memiliki jawaban dan jalan keluar dari kekhawatiran gue. Meskipun awalnya gue khawatir, beliau sudah mendapatkan orang diposisi tersebut.
Ternyata jika kita hanya mengandalkan diri sendiri, Tuhan akan memberikan sentilan kepada kita. Tetapi yang lebih indah, Tuhan tidak memberikan masalah tanpa solusi, Ia selalu memberikan jalan keluar kepada kita yang mau mengakui kesalahan kita dan menyerahkan sepenuh hidup kita kepadaNya. Apapun yang telah kita peroleh, kita harus mengucap syukur, saat mengambil keputusan haruslah memohon hikmat dari Tuhan. Hal ini penting agar apa yang menjadi keputusan kita nantinya memberikan damai sejahtera untuk kita.

Tuhan Yesus selalu mengasihi gue, meskipun gue seringkali bebal dan mengandalkan diri sendiri. Tuhan Yesus luar biasa cintanya kepada gue...terima kasih Tuhan Yesus...

Saturday, May 18, 2013

Itu Kamu

Aku berusaha sembunyi
Aku tak bisa
Aku acuh dan melangkah menjauh
Aku tertahan
Aku berpikir
Mengapa?

Ku berusaha pungkiri hati
Ku tak kuasa
Ku coba membentengi
Ku terlepas
Ku berpikir
Mengapa?

Berjalan dan merenungi
Untuk apakah semua ini?
Mencoba mencari jawaban
Mengapa kupilih?
Ku temukan akhirnya

Itu kamu
Cintamu yang mengeluarkanku dari persembunyian
Kasihmu yang membuka hatiku
Sayangmu yang melepas belengguku
Itu kamu
Api dan Petir dapat merusakkan pilar kita
Tapi cinta dan sayangmu memberi keteduhan

Kenapa Harus Marah?

Sesabar-sabarnya seseorang terhadap sesuatu hal, ada kalanya memiliki batas. Coba diingat apakah kita pernah merasa tidak marah terhadap sesuatu hal?
Rasanya mustahil seseorang tidak pernah merasa marah, bahkan mungkin dalam sehari bisa lebih dari satu kali kita marah-marah. Nah, apakah setelah kita marah-marah, kita merasa lega? Tenang? Masalah terselesaikan?

Saya membaca dalam satu artikel di majalah lokal, bahwa ada mitos yang salah untuk menghalalkan kemarahan seseorang :
1. Lebih baik kita mengeluarkan amarah ketimbang menahannya, karena jika ditahan akan menimbulkan penyakit (heh?)
2. Dengan marah maka membuat orang lain pasti merasa lebih segan untuk melawan kehendak kita (segan atau takut?)
3. Marah, menyerang, dan mengintimidasi dapat membantu mendapatkan rasa hormat dari orang lain
Dari mitos-mitos tersebut, mungkin berlaku apabila kita ingin menjadi preman. Apabila hal ini yang diterapkan dalam kehidupan kita dengan bersikap garang dan selalu marah, mungkin orang akan takut dengan kita, tetapi tidak akan menghargai kita.
Memang tidak baik apabila kita memendam kemarahan kita, hal tersebut bisa memunculkan pribadi yang sinis, memusuhi, serta memiliki kecenderungan untuk menjatuhkan orang lain. Itu sebabnya, saya menyimpulkan bahwa tidak ada orang yang mampu memendam kemarahan terlalu lama. Apabila kemarahan tersebut sudah diluar kendali, kita memerlukan anger management.

Menurut seorang psikolog Jerry Deffenbacher,seperti yang baca dalam artikel tersebut, kadar kemarahan yang dimiliki seseorang itu masing-masing berbeda. Beberapa orang memiliki kebiasaan marah dikarenakan adanya latar belakang keluarga yang kurang terampil untuk mengajarkan pola berkomunikasi yang baik, serta ada juga pengaruh dari sosiokultural.
Kemarahan sebenarnya merupakan respon alami terhadap ancaman dan membuat seseorang berusaha melakukan pertahanan diri. Tapi kemarahan tersebut dapat kita tekan melalui alam bawah sadar kita.

Ada beberapa cara untuk menekan keinginan untuk ‘meledak’ marah :
1. Bernafas teratur, guna mendapatkan udara segar ke paru-paru. Tubuh yang santai dapat membantu menenangkan diri serta menetralkan ketegangan
2. Memecahkan masalah. Terkadang kemarahan dan frustasi disebabkan oleh masalah yang tak terhindarkan dalam kehidupan kita. Oleh sebab itu,kita harus tahu bagaimana cara menangani dan menghadapi masalah tersebut. Bukan amarah yang lebih dahulu dikedepankan, tetapi lebih kepada mencari solusi dari masalah yang dihadapi.
3. Berlatih komunikasi. Orang yang marah cenderung menarik kesimpulan yang tidak akurat. Oleh karena itu, jika sedang emosi, sebaiknya jangan mengatakan hal pertama yang muncul di kepala kita, tetapi berpikirlah lebih hati-hati tentang apa yang ingin kita katakan.
4. Menggunakan humor. Hal ini dapat membantu meredakan kemarahan dan situasi tegang. Penggunaan humor ini bukan untuk maksud meledek atau menertawai orang lain, tetapi gunakanlah humor untuk membantu diri lebih rileks
5. Mengubah lingkungan. Tanpa kita sadari, terkadang sumber kemarahan adalah lingkungan sekitar. Masalah dan tanggung jawab membebani diri kita sehingga seolah membuat kita terperangkap. Beristirahatlah dan pastikan untuk memanfaatkan “waktu pribadi” untuk melepaskan stress
6. Bila sedang marah, cobalah mengganti pikiran-pikiran kita dengan yang lebih rasional, bukan yang dramatis

Untuk menguasai amarah kita memang membutuhkan kerja keras yang tidak instan. Jika kita mau berlatih setahap demi setahap,keuntungannya adalah kita mampu mengendalikan diri dan semakin ahli dalam berekspresi sesuai dengan situasi dan kondisi yang dibutuhkan.
Emosi yang stabil akan membantuk untuk membangun hubungan yang lebih baik, dikehidupan sehari-hari, maupun dalam karir.

Saturday, January 26, 2013

Pelayanan : Terpengaruh oleh orang kah?

Awalnya gue merasa semangat,ditempat baru, dengan orang-orang baru, memulai pelayanan lagi, setelah gue meninggalkan Jakarta
Gue mulai memasuki suatu gereja yang cukup besar di Semarang, gue mulai mendekati orang-orang di sana, karena pada dasarnya gue ingin tidak hanya sekedar ke gereja di hari Minggu.
Gue pengen gue bisa melayani dan syukur syukur talenta gue bisa disalurkan di sana.
Gue mulai ikut persekutuan pemuda, berlanjut mendapat info mengenai paduan suara pemudanya, gue ikutin
Kemudian ada paduan suara gabungan, gue ikut juga, mulai menambah orang-orang yang gue kenal.
Gue bukanlah orang yang serta merta memamerkan apa yang gue kuasai, tapi entahlah jika mereka menganggap seperti itu.
Gue merasa dulu ketika gue masih di Jakarta, tugas gue adalah sama seperti yang saat ini gue tawarkan kepada mereka.
Gue mulai merambah untuk pelayanan Mazmur, Pemandu Pujian, hingga sekarang gue diminta melatih salah satu paduan suara di sana.
Yep, teman-teman yang awalnya so welcome to me mulai menjaga jarak, mulai bersikap acuh. Gue nggak tahu mulai kapan dan mengapa, tapi yang gue rasain adalah mereka sudah memiliki penilaian sendiri terhadap gue and its not a good review
Mungkin aja ini penilaian subyektif gue or mungkin bukan seperti itu kenyataannya, but thats what i feel right now
They make a distance, apa karena mereka merasa gue terlalu cepat untuk masuk ke wilayah mereka ?
i dont know, tapi itu persepsi awal gue
Tapi kalaupun iya, gue tidak mau terganggu dengan penilaian mereka. Kalau memang Tuhan mau pakai gue di gereja ini sekarang, pakailah...
Selama gue mampu, gue akan jalanin, pasti ada orang-orang di sana yang menghargai gue