Tuesday, July 16, 2013

Cukup 1 tahun 10 bulan

Well..
Akhirnya aku memutuskan untuk "lulus" dari company yang selama 1 tahun 10 bulan
Banyak yang menanyakan alasan mengapa aku resign, banyak yang berspekulasi (berasa artis,hehehe)
Sebenarnya aku resign krn sudah tidak cocok dgn sistem yang ada di company tsb, jadi walaupun dimutasi ke Jakarta lagi, aku tidak berminat.
Selain itu aku juga tidak tahan hidup sendiri, berjauhan dengan kekasih yang ada di Jakarta (entah kalau sebaliknya?)
Harinya semakin dekat, 2 Agustus 2013 menjadi hari terakhir aku bekerja disana
Puji Tuhan aku sudah mendapatkan pekerjaan baru di Jakarta, walaupun aku harus menganggur 1 bulan dulu
Aku mendapat posisi yang berbeda dari pekerjaan sebelumnya,aku belum tahu seberapa menegangkannya pekerjaanku nanti
hingga saat itu tiba, aku bingung mau ngapain yah nanti? kalau ga ada kerjaan tuh bisa bikin bete yak....

itu dulu yah, nanti lanjut lagi

Saturday, July 06, 2013

Ujian Tuhan

Dalam hidup itu memang kita harus menjalani pahit,manis, ampe perasaan n pengalaman yang campur aduk. Hal ini sedang seringkali gue alamin.

Beberapa hari yang lalu gue mendapat tawaran dari 2 perusahaan,dgn posisi,lokasi, dan jenis usaha yang berbeda. Satu perusahaan mining dimana teman gue adalah HRD nya dan satu lagi perusahaan farmasi dimana mantan boss gue adalah manager HRD nya. Perusahaan pertama meminta gue untuk menjawab segera tawaran mereka. Awalnya gue mengiyakan karena lokasi kerja lebih terjangkau,dengan posisi yang tidak berbeda jauh dgn yg gue kerjakan sekarang.

Gue menanyakan ke orang-orang terdekat,karena gue sendiri sempat bingung dengan pilihan yang ada. Orang terdekat gue menyarankan utk menggumulkan terlebih dahulu dan bertanya kepada Tuhan agar diberikan hikmat untuk mampu mengambil keputusan. Tetapi karena dituntut untuk memberikan jawaban secepatnya, yang gue lakukan memang berdoa dan memohon hikmat kepada Tuhan, kemudian gue tetap memutuskan untuk memilih mining company tersebut. Keputusan itu gue merasa memang dikarenakan keinginan gue pribadi. Setelah gue mengambil keputusan itu pun, gue tidak menanyakan ulang kepada Tuhan ataupun mengucap syukur karena diberikan keberanian untuk memutuskan perusahaan mana yang gue pilih.

Memang kita tidak boleh mengandalkan akal dan keputusan sendiri, hal ini yang berakibat dalam kehidupan gue. Selang seminggu setelah gue memilih company dan mengajukan resign, ternyata company tersebut tidak jadi melanjutkan proses rekrutmen thd gue. Apa yang bisa gue lakukan ? Semua percuma, padahal gue sudah mengajukan resign, marah-marah?? Tidak memberikan kedamaian juga buat gue. Yang gue lakukan adalah memohon ampun kepada Tuhan karena gue tidak mengandalkan Tuhan dalam keputusan penting dalam hidup gue.
Gue menangis memohon ampun kepada Tuhan dan memohon pertolonganNya karena literally gue tidak memiliki pekerjaan lagi. Gue juga curhat ke pacar mengenai hal ini, dan beruntungnya gue memiliki dia yang juga turut menguatkan gue serta menyadarkan betapa langkah awal dulu yang gue ambil adalah langkah yang salah. Dia menganjurkan kepada gue untuk berserah kepada Tuhan, mengadu kepada Tuhan,memohon campur tanganNya agar diberikan jalan keluar, yang paling penting jangan berpikiran negatif terus menerus dan optimis bahwa Tuhan akan berikan jalan terbaik.

Akhirnya gue menghubungi kembali mantan boss gue,awalnya sekedar curhat dan ternyata puji Tuhan, beliau masih membutuhkan gue di posisi yang dia awalnya tawarkan, meskipun gue harus tetap join di bulan September, tetapi puji Tuhan setidaknya gue memiliki jawaban dan jalan keluar dari kekhawatiran gue. Meskipun awalnya gue khawatir, beliau sudah mendapatkan orang diposisi tersebut.
Ternyata jika kita hanya mengandalkan diri sendiri, Tuhan akan memberikan sentilan kepada kita. Tetapi yang lebih indah, Tuhan tidak memberikan masalah tanpa solusi, Ia selalu memberikan jalan keluar kepada kita yang mau mengakui kesalahan kita dan menyerahkan sepenuh hidup kita kepadaNya. Apapun yang telah kita peroleh, kita harus mengucap syukur, saat mengambil keputusan haruslah memohon hikmat dari Tuhan. Hal ini penting agar apa yang menjadi keputusan kita nantinya memberikan damai sejahtera untuk kita.

Tuhan Yesus selalu mengasihi gue, meskipun gue seringkali bebal dan mengandalkan diri sendiri. Tuhan Yesus luar biasa cintanya kepada gue...terima kasih Tuhan Yesus...