Wednesday, February 09, 2011

How to deal with your 10 years dream guy

First love never ending, sepertinya kalimat ini berlaku untuk kehidupanku. Rasa sayang, rasa tertarik, lebih dari itu, rasa cinta yang kumiliki terhadap seseorang membuatku pernah bertahan hingga 10 tahun, from 1999-2009.Yup, tahun tahun itu kulalui dengan berharap bahwa lelaki yang kucintai suatu saat akan membalas perasaanku.
Tetapi hingga tahun terlewati, perasaanku tetap dan selalu bertepuk sebelah tangan. Lebih parah lagi, selama itu juga lelaki itu tidak mengetahui perasaanku. Aku hanya memendam rasa cinta kepadanya. Semua orang mengetahui perasaanku kecuali subyeknya sendiri. Menggelikan memang
Hingga suatu hari, entah bagaimana caranya, ia mengetahui kebenaran tersebut. Di suatu hari, ia mengirimkan SMS mengenai perubahan sikapku kepadanya. By the way, pernah suatu kali aku menjauhinya, totally, untuk mencoba menghilangkan perasaan kepada dia. Alhasil sikapku tersebut membuatnya mengetahui perasaanku kepadanya.
Hari itu merupakan salah satu hari yang memalukan sekaligus melegakan. Memalukan karena ia harus mengetahui perasaan cintaku kepada dia lewat internet (my blog, actually), tetapi melegakan karena kini ia tahu perasaanku kepadanya. Salah satu yang melegakan adalah ia tidak menjauhiku dan kami pun kembali berteman.
Bulan demi bulan, perasaan itu tetap tidak dapat dihilangkan, hingga suatu waktu aku putuskan aku benar-benar harus memutuskan pertemanan kami.
Memutuskan pertemanan kupikir menjadi salah satu strategi baik untuk mengubur perasaanku padanya. Hampir setahun kami pun kehilangan kontak masing-masing, bahkan aku tidak berani menatapnya saat kami bertemu di gereja.
Apakah permasalahan teratasi? Ups..a big NO
Selama setahun itu akupun berpikir, mengapa aku mengorbanan pertemananku demi memuaskan ego ku yang harus menghadapi kenyataan, dia tidak tercipta untukku.
Aku berakhir pada keputusan, persahabatan ku dengan dia akan lebih indah, tanpa adanya paksaan untuk mengambil hatinya dan membuat dia menjadi milikku.
Setelah keputusan itu kuambil, berangsur angsur hubungan kami membaik, begitu pula hatiku. Aku menyadari, kita tidak dapat memaksakan keadaan yang telah digariskan. Satu hal yang dapat kita lakukan adalah berdamai dengan keadaan tersebut.
Persahabatan yang kami miliki hingga sekarang memberikan keindahan tersendiri. Rasa cinta yang aku miliki telah kuubah menjadi rasa sayang seorang sahabat yang berusaha memberikan semangat jika ia membutuhkan..
So,how can I deal with my 10 years dream guy?
I believe I can love him without having him, because I can love him as my bestfriend and nothing can change that. The beauty of our friendship cannot be replace by anything and anyone, because he always have a special place in my heart.

2 comments:

Unknown said...

semoga pengalaman gue ini bisa jadi inspirasi cewe cewe yang mencintai ssorg tapi tidak pernah terbalas...

Unknown said...

and by the way, this person are going to married by the end of this year with his girlfriend, I'm happy for them both